Dinkes Cianjur Imbau Cegah TBC Dengan Pola Hidup Sehat

 


Dinkes Cianjur Imbau Cegah TBC Dengan Pola Hidup Sehat

Sep 25, 2024, September 25, 2024
dr. Yusman Faisal ( Kepala Dinas Kesehatan katabahan Kab, Cianjur)

Laporan : Budi Panca

Cianjur Raya // - Tuberkulosis (TBC) bukanlah penyakit keturunan dan bisa menyerang siapa saja, laki-laki atau perempuan, tua-muda, anak-anak dan dewasa. Gejala paling umum seseorang terjangkit TBC adalah sesak napas dan nyeri pada dada, batuk bercampur darah, kondisi badan melemah, napsu makan berkurang dan berat badan turun, dan acap berkeringat mesti tidak melakukan aktivitas berat. Bakteri penyebab TBC menyebar melalui droplet ketika kita sedang berinteraksi.

Beberapa faktor menjadi penyebab bagi peningkatan risiko penularannya seperti melemahnya sistem kekebalan tubuh atau seseorang yang memasuki kawasan dengan kasus TBC tinggi. 

Selain itu, mereka yang masuk kategori perokok aktif maupun pasif dapat terserang TBC dan mereka yang bekerja pada fasilitas layanan kesehatan dan mengharuskan berkontak erat dengan orang yang sedang sakit. Terakhir adalah mereka yang tinggal bersama pengidap TBC itu sendiri.

Kepala dinas kesehatan (Dinkes) Cianjur dr. Yusman Faisal mengatakan, TBC itu kan endemis penyakit yang sudah lama ada, pertama kali ditemukan pada 1882 oleh Robert Koch, M. tuberculosis memiliki permukaan sel berlilin yang tak biasa yang disebabkan adanya asam mikolat.

"Sampai saat ini terus berkembang, dan TBC ini menjadi masalah nasional sebetulnya kita menangani semua aspek untuk penanganan nya dimulai dari regulasi, program-program penangan TBC," ucapnya.

Lanjut dr. Yusman, sehingga upaya Dinkes Cianjur sebetulnya sudah maksimal tinggal kesadaran masyarakat yang mesti kita bina kembali agar bisa terbuka pemahaman terkait TBC ini.

"Sehingga pemahaman serta kesadaran masyarakat bisa kita tingkatkan kembali dengan pola hidup sehat, terkait TBC yang tidak biasa jika menemukan gejalanya harus segera memeriksakan diri ke fasilitas yang terdekat," paparnya.

Presentasi TBC sendiri, cukup besar di Kabupaten Cianjur hampir puluhan ribu skala kabupaten dan itu tersebar biasanya lebih besar di wilayah endemis dan iklim dingin serta lembab.

"Daerah yang iklim dingin serta lembab itu lebih cepat berkembang dan menyebar, serta tempat kerja pabrik yang mengeluarkan debu yang bisa menyebabkan mudah terserang penyakit TBC," tutupnya.

TerPopuler