 |
| Tapping box pajak alat perekam data transaksi wajib pajak. |
Laporan : Budi Panca
Cianjur Raya //- Tapping box pajak adalah alat perekam data transaksi wajib pajak yang terhubung dengan sistem kasir (POS/Point of Sales).
Sistem ini merupakan program Pemerintah Daerah (Pemda) dari masing-masing wilayah yang dipasang pada usaha-usaha di sektor restoran, hotel, hiburan, dan parkir.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Cianjur Optimalkan Kembali Pengawasan Alat Rekam Transaksi Elektronik (Tapping Box) Hal tersebut dilakukan sebagai upaya meminimalisir kekhawatiran terjadinya kebocoran pada pembayaran pajak daerah.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Cianjur melalui Kepala Bidang Penagihan Pajak Daerah, Samudra Wira Purnama, membenarkan jika sejauh ini keberadaan tapping box pada setiap transaksi dari para wajib pajak belum maksimal, tentunya perlu dilakukan optimalisasi pengawasannya di lapangan karena tapping box sifatnya sebagai alat bantu.
“Memang keberadaan tapping box ini, sebagai alat rekam transaksi elektronik tentunya diharapkan dapat membantu dari sisi pendapatan pajak daerah. Khususnya pada sektor restoran, hotel, atau tempat hiburan,” Ujarnya.
Lebih lanjut Samudra Menjelaskan, tapping box ini menjadi alat untuk memudahkan pengawasan Bapenda terhadap para wajib pajak. Dengan alat tersebut Bapenda bisa memantau atau mengawasi pelaporan transaksi dari setiap wajib pajak setiap bulannya.
“Memang setiap bulan juga kita lakukan rekonsiliasi alat (tapping box). Terutama untuk mengecek laporan yang terekam pada alat dan laporan yang dilaporkan masing-masing wajib pajak. Sehingga ini bisa meminimalkan kebocoran penerimaan pajak daerah yang dilaporkan wajib pajak,” Jelasnya.
Sejauh ini, lanjut dia, sebelum dan sesudah menggunakan tapping box terjadi perbedaan cukup Signifikan dari penerimaan pajak daerah. Terutama pada sektor-sektor pajak daerah yang sudah dipasang tapping box.
“Cukup signifikan peningkatan penerimaan pajak daerah setelah menggunakan tapping box,” ujarnya.
Menurutnya, Bapenda akan terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan personel di lapangan. Terutama yang tergabung pada tim pengawasan alat rekam transaksi elektronik. “Kami selalu me-refresh tupoksi para personel terhadap pelaksanaan di lapangan. Target kami, para personel bisa bekerja lebih baik dan profesional,” Tuturnya.
Dia mengaku selama ini telah menekan standard operasional kepada para petugas dilapangan. Mereka harus selalu dilengkapi surat tugas termasuk kartu identitas saat mengawasi ke setiap wajib pajak.
“Sebab tidak menutup kemungkinan ada oknum-oknum yang mengaku-ngaku petugas Bapenda tanpa dibekali surat tugas atau apapun. Makanya, saya selalu menekankan agar personel di lapangan selalu membawa surat tugas, nametag, dan kelengkapan lainnya,” pungkasnya